KAOS KAKI BERDARAH

KAOS KAKI BERDARAH ......

KAOS KAKI BERDARAH ......

KAOS KAKI BERDARAH ......

Sekali lagi?

KAOS KAKI BERDARAH ......

-_- ....
Sekarang timbul pertanyaan, apa maksudnya kaos kaki berdarah? Kaos kaki siapa? Mengapa berdarah? Bagaimana kisahnya? Siapa presiden pertama Indonesia? PLAK yang ini ngga nyambung.

Ini kisah saya. Ini kisah horor. Sesungguhnya kisah naas ini sudah terjadi berminggu-minggu yang lalu. Saya mencoba menuliskan kembali karena tadi saya melihat kaos kaki berdarah itu menyembul dari bak cucian saya yang merona indah itu.

Cerita berawal ketika saya tengah tiduran di dalam ruang sekre BEM di kampus siang itu. Entah apa yang saya lakukan saat itu, mungkin merakit bom atau sejenisnya yang jelas itu sudah lama sekali kejadiannya.

Puncak dari kisah ini akan segera saya ceritakan...
Saat itu saya bermaksud beranjak dari sekre. Kemudian saya berdiri.
Saya melangkah...
Saya berjalan...
CLEPS
Rupanya tersebutlah seorang paku payung dengan ikhlasnya menancap di kaki kiri saya... Dan tahukah pemirsa, butuh waktu cukup lama bagi saya untuk mencabutnya.
Akhirnya paku malang tersebut berhasil saya cabut serta merta mengucurlah jus stroberi segar dari kaki saya.... Sehingga terbentulah pulau baru berwarna merah di kaos kaki saya.....

Udah deh tamat aja. Sekian ya?? Kok jadi ngga horor gini sih gagal deh.

Ngomong-ngomong saya masih ada PR dari Yan Muhtadi Arba nih. Nanti yaaaa hahahaha

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Piaraan Baru

Fuh fuh fuhhhh. Lagi niupin debu ceritanya. Debu di blog saya banyak banget coobaak. Secara saudara-saudara, terakhir kalinya saya posting di blog adalah berabad-abad yang lalu. Tak pernah saya urus blog indah ini. Oleh sebab itu maka dari halnya demikian adanya perihal tersebut di atas yang telah disebutkan, dengan postingan ini saya, Ade Irma Mentari, golongan darah A dan dengan nomor KTP 33.... (berapaa gitu lupa) menyatakan bahwa saya masih hidup dan masih sanggup menulis hal-hal kuranag penting di blog resmi saya ini *berdiri di tebing dengan background ombak bergulung-gulung kemudian muncullah hiu dan menerkam Raul Lemos yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan postingan ini*.
Baiklah. Sesuai judul postingan kali ini, “Piaraan Batu” eh maksudnya “Piaraan Baru”, saya mau sedikit pamer nih sama piaraan baru saya. Penasaran? Kasih tau nggak yaaa.
Kasih tau deh.
Piaraan baru saya namanya Pico ^_^
Nama panjangnya Picooooooooooooooooo.
Sekian.
Eh eh belum lah saudara-saudara, saya mau cerita sedikit tentang si Pico ini. Dia putih, tinggi besar, dan telanjang. Dia adalah?????
JRENGGGGGSeekor sapi. Ya, saya memelihara sapi yang selalu saya bawa kemana-mana ^_^ bahkan kami tidur bersama di kamar kos saya yang berukuran 3 x 3 itu. Bayangkan......
Bayangkan...
Bayangpun...
Tepat sekali, terbayang macho sekali saya bawa-bawa sapi riil, karena sapi saya si Pico ini sesungguhnya adalah sapi virtual, aplikasi game di ponsel saya namanya Goosy Pets. Ahh keinginan memelihara binatang akhirnya terwujud berkat game ini.
Jadi, seperti kebanyakan game-game virtual lainnya, game ini menyuguhkan seekor sapi, dengan beberapa indikator kebutuhan yang harus dipenuhi, seperti indikator makan. Dia butuh asupan untuk kelangsungan hidupnya, di game ini ada beberapa sajian kayak burger, wortel, rumput, tomat, permen, jus, susu, dan banyak lagi saudara-saudara. Trus ada indikator kesehatan, kasih sayang, pendidikan, kebersihan.
Kayak memelihara beneran deh, hehehe si Pico ini usianya baru sehari loh, dia tidur mulai jam 10 malam sampai jam 7 pagi. Gemessss deh sama Pico.
Baiklah, saya akhiri saja postingan kali ini, saya ucapkan SEKIAN.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cape Sekali

Postingan pertama saya di bulan April 2011!! Ya inilah dia!! Beruntung sekali anda membaca ini!! Kenapa beruntung!!? Saya juga nggak tahu!!!

Tarik napas, tarik napas, tarik napas, tarik napas.... *dada sesek

Pagi ini adalah pagi tersegar dalam sejarah hidup saya, setidaknya dalam seminggu terakhir ini (kalo gitu ngga usah pake sejarah hidup). Sebab kemarin tepatnya Sabtu, 9 April 2011 merupakan hari yang melelahkan.
Setelah mengikuti (tepatnya ikut-ikutan) rapat kerja IMP Undip yang pelaksanaannya pukul 9 pagi sampai 2 siang, agenda saya dilanjutkan dengan jalan-jalan bersama para IMPers (maksa banget namanya) ke "dunia bawah Semarang" alias bin Marsidias ke pusat kotanya Semarang. Secara saya saat ini bermukim di sehelai kos di Tembalang yang merupakan dataran tinggi, di Semarang Selatan. Berarti saya termasuk golongan orang menengah atas ya.
Kami pun jalan-jalan.
Lalu jalan-jalan.
Setelah itu jalan-jalan.
Kemudian jalan-jalan.
Jalan jalan..............
Oh ya kemudian poto-poto.
Poto-poto.
Dan poto-poto............
Sampai pak tukang parkir pun tak luput dari incaran kami.
Poto bareng pak parkir?
Bukan, ini lebih jahat.
Pak parkir yang saat itu sedang sibuk mem-prit-prit barisan motor dengan peluitnya yang (mungkin) wangi itu, dengan tampang salesman saya pun menawarkan kosmetik........
Ya nggak dong.
Saya memberanikan diri dengan was-was bagaikan pelamar kerja sedang mengajukan surat lamaran ke direktur perusahaan pasta gigi sapi - meminta bapak itu memotokan kami berlima.
Jepret.
Jadi.




Dari kiri atas: Mbak Dini, saya, Mbak Dewi, dari kiri bawah Mas Maul, Mas Didi.

Melawan gerimis, kami berpulang kembali menuju kediaman masing-masing sampai sekitar pukul 7.
Malamnya saya benar-benar tak dapat berkutik, dan hanya dapat berekspresi dengan tampang seperti ini (-_-)
Padahal hanya rapat dan jalan-jalan.
Oh itulah rapat, dimana kegiatannya hanya duduk dan sungguh saya rasa kepegalan ini disebabkan oleh hal tersebut. Duduk lama.

Tapi hey tapi.

Tidur semalam sangatlah nikmat dan pagi ini saya bangun segar sekali bagai kambing di atas daun talas! (nyambung banget). Rasanya semangat sekali menjalankan hari Minggu ini.

Tapi hey tapi.

Kini kusadari.
Tugas-tugas kuliah ternyata menanti.
Dengan sedikit berat hati.
Saya harus mengerjakan satu persatu sampai mati.
Lebay banget ti.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

IMP Undip di Bandungan

Tidak bisa cara memainkan poker, maka saya hanya bisa memandangi mereka yang sedang bermain poker dan sesekali berteriak "waris". Entah saya belum mengerti apa maksud dari "waris" tersebut. "Wasir, itu yang saya tahu". Tapi nampaknya tidak nyambung dengan kartu remi.
Dosen mata kuliah Listening tidak hadir pagi ini. Sehingga manusia2 bumi di kelas ini melakukan hal-hal seperti umumnya mahasiswa yang kelasnya kosong. Bahkan ada yang posting blog, ya itulah saya.

Ada yang mau saya ceritakan pada kesempatan yang berbahagia ini.
Sabtu, 5 Maret 2011 atau tepatnya dua hari yang lalu saya dan para anggota Ikatan Mahasiwa Pemalang yang menuntut ilmu di Universitas Diponegoro atau bila disingkat menjadi IMP Undip, melakukan kegiatan Laporan PertanggungJawaban atau orang awam sebut sebagai LPJ.
Kegiatan yang dilakukan di Bandungan Kab. Semarang ini merupakan yang kedua kalinya pada tahun ini, tapi untuk pertama kalinya bagi saya.
Selain itu juga ada pemilihan presiden IMP Undip masa bakti 2010/2011, dan syukurlah saya terpilih.
Tapi bohong.
Yang terpilih adalah mas Fajar, dari angkatan 2009. Selamat.

Haha, intinya menyenangkan lah di sana. Tapi belum bisa saya upload poto-poto kegiatannya di sini karena saya sendiri belum di-tag melalui facebook. Dan bicara-bicara ini sudah pergantian jam mata kuliah sebaiknya saya akhiri saja posting sampai di sini.
Sebenarnya masih banyak yang ingin saya ceritakan. Saya akhiri sampai di sini ya.

Di sini ding.

Eh di sini.

Ah.

Sudah sudah.

Doraemon

Pertama melihat gambar ini saya entah tertawa atau menangis. Dan entah mengapa rasanya ingin memajangnya di blog saya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sang Mahasiswi Ilegal yang Tobat

Akhirnya, tibalah hari dimana
secara resmi saya berstatus
sebagai:
- MAHASISWI SASTRA INGGRIS
SEMESTER DUA UNIVERSITAS
DIPONEGORO - Atau lebih tepatnya, itu yang saya
inginkan saat ini. Baiklah, saya
masih semester satu. Bagaimana
ini bisa terjadi? Kita lanjut ke
paragraf selanjutnya.
Beginilah adanya, akibat keterlambatan saya dalam
pengisian Kartu Rencana Studi
atau makhluk bumi
menyingkatnya menjadi KRS,
maka nama saya belumlah
tercantum di daftar absensi. Sedih?
No, no.
Lebih tepatnya tidak gembira.
Khilaf, tobat, tomat, atau apapun
itu saat ini saya alami. Rasanya
hati ini bagaikan disayat sembilu. Betapa tidak? Masa air susu
dibalas dengan air tuba?
Tapi nampaknya pepatah tersebut
tak ada hubungannya dengan
konflik ini.
Sehingga ketika akhirnya saya datangi bagian administrasi
fakultas, dikatakanlah bahwa
saya harus mengikuti revisi KRS
tanggal dua nanti. Berarti besok.
Dan tahukah anda dengan hari ini?
Saya, di kampus tadi, menyandang status MAHASISWI
ILEGAL (pakai huruf besar biar
kelihatan seram, tapi ternyata
biasa saja ya).
Oleh sebab itu, saya akan lebih
menghargai waktu dan tidak mengundur-undur apapun.
Semoga saja ding.
Ya jadi itu saja kiranya yang
hendak saya coretkan di blog ini.
Dan bicara-bicara blog, betapa
ironisnya, terakhir saya posting adalah pada bulan Juli atau bule
sebut sebagai July tahun 2010.
Sudah hampir setahun tidak
menulis blog.
Karena yang seharusnya saya
tulis di blog sudah terwakilkan di twitter. Kasihan ya blog saya~
Padahal setahun ini banyak sekali
hal-hal tidak penting yang bisa
saya tuliskan di lembar blog.
Supaya cucu-cucu saya nanti bisa
membaca betapa neneknya seperti ini seperti itu.

BERSAMBUNG (kalau lihat tulisan BERSAMBUNG
yang terngiang di benak saya
pasti sinetron)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS