Peminta-minta yang Tidak Suka Permen

Pagi nan cerah di hari ini dengan sinar matahari yang putih bersinar bagai popok bayi di jemuran. Itulah saat dimana saya tengah membaca koran Suara Merdeka dengan pose bapak-bapak di kursi ruang tamu. Tak jauh dari tempat saya membaca, tersebutlah seorang gadis yang dari jauh terlihat cantik (tapi bagaimana kalau dari dekat?) dengan potongan rambut seperti Dora datang menghampiri saya seraya berkata, "Mbak minta duit".
Tak ayal lagi itu adalah peminta-minta. Syaraf motorik saya segera bekerja dan mengantarkan saya masuk ke dalam dan mengambil dompet.
Uang kecil saya hanya 200 rupiah saat itu (atau memang selalu segitu).
Hingga akhirnya saya berniat untuk memberikannya pada peminta-minta yang mirip Dora itu.
Ketika 200 perak tersebut telah sampailah di atas telapak tangan peminta-minta itu, dia segera mengembalikannya pada saya kemudian berkata, "Ora usah lah!" (nggak usah deh!) sembari pergi berlalu dan saat itu dia terlihat lumayan cool dari belakang.
Apa yang dipikirkannya? Bukankah 200 perak ini bisa digunakan untuk membeli 2 buah permen?

Oh saya tahu. Pasti dia tidak suka permen.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS