Saya Datang Lagi, dan Lagi Lagi Saya Datang

Ya, saya datang lagi di blog ini setelah sekian ratus hari lamanya tenggelam dalam perselingkuhan dari menulis blog menjadi menulis twitter. Saya yang terlalu terlena dengan kemolekan twitter membuat blog jadi tidak terurus. Padahal saya tahu, blog jauh lebih bahenol dari twitter.

INI APA SIH

Sudah begitu banyak hal terjadi dalam karir saya terhitung terakhir kali posting, yang seharusnya menyenangkan dan inspiratif bagi kita semua untuk dituliskan disini seperti makan, tidur, nonton, makan lagi, tidur lagi, nonton lagi... Ya, sangat inspiratip.

Kenapa tiba-tiba saya ingin kembali menulis blog? Jawabannya pasti KARENA!
Oh... salah, jawabnya adalah SEBAB.
Sebab saya... Bisa dikatakan.... Agak... Ah... Bagaiamana mengutarakannya.... *Background taman bunga di pilem-pilem indosiar*
Agak seteres melihat jadwal kuliah semester baru kali ini, dimana saya mengambil 18 SKS dimana kesemuaannya merupakan mata kuliah perbaikan dimana para mata kuliah tersebut adalah para mata kuliah yang bikin minder dimana saya tetap harus perbaiki nilai saya dimana agar Kartu Hasil Studi nampak indah dimana saya pun harus belajar bersama para adik angkatan dimana BESOK adalah hari pertama di semester baru ini dimana mana hatiku senang syalalala.

Tenang saja, saya masih waras. Setidaknya belum gila. Eit, NO BESAR! Saya tahu, saya harus bersungguh-sungguh menghadapi mereka, para mata kuliah yang saat ini sedang menyeringai di dekstop laptop saya di bawah tulisan "JADWAL KULIAH SEMESTER INI AYO YANG SERIUS JANGAN BUAT MAINAN APALAGI DI PHP"




Ya! Saya harus bisa! *Background deburan ombak*


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Chain Message

The technology is getting advanced, so do the superstitions. By using technology, someone can create a superstition. In my country, nowadays, there is a new kind of superstition called “Chain Message”. The message can be an SMS, BB Messanger, e-mail, or mail. When someone gets a chain message, she / he has to spread the message. If not, then she / he will get bad luck. Chain message usually contains the text as if a haunted ghost writing it, then at the end of the message containing a thread for the receiver to spread it. For example, “Spread this message or your mom will die”, or “If you don’t spread this message, I will come to your room tonight”. Some people believe that, and others regard it as a superstition. Those who belive it will spread the message chain, and others who do not believe it will ignore or delete the message.

Itu separagraf iseng saya postingkan. Berasal dari tugas Advanced Writing saya, menuliskan paragraf tentang takhayul di daerah masing-masing. Saya ambil tema Chain Message atau Pesan Berantai saat itu adalah terinspirasi dari... Jadi begini awal mulanya:

Tugas ini sudah diberikan sejak seminggu sebelumnya, namun prinsip saya saat itu adalah "Artikel yang bagus adalah dibuat ketika mepet deadline" (entah itu prinsip atau mitos) maka terjadilah seperi apa yang anda bayangkan.

Ketika saya stuck dengan takhayul-takhayul yang begitu banyaknya di Indonesia saat ini seperti babi ngepet, tuyul, kalau duduk di dekat pintu jodohnya susah, menyapu tidak bersih bikin jodohnya nanti jelek, pakai payung di dalam rumah bakal kesambar geledek, nabrak kucing sampai mati bakal celaka, dan lain-lainnya, tiba-tiba saya dikejutkan oleh dering BB Message yang isinya terlalu panjang jika saya tulis kembali dan bakal rabies jempol saya nanti kalau ngetik banyak begitu, intinya tentang kisah si Marrie yang hidup pada zaman kolonial, ditahan abahnya di penjara karena bergaul dengan orang portugis, kemudian doi bunuh diri dengan membelah dadanya atau gimana itu saya lupa, dan doi curhat di message itu. Kemudian bagi yang menerima message itu harus meneruskannya pada semua kontak. kalau tidak maka si Marrie bakal datangi kamu dengan dadanya yang bolong (wow) dan mencongkel matamu.

Sudahlah. Sejujurnya saya postingkan ini adalah untuk isi-isi blog saja karena akhir-akhir ini berlumut karena tidak saya jamahi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mereka (Ya, Boyband-boyband Korea Itu)

Kyaaa Wong Min Ho!!
Waaaaaw Li man Yo!!!
Huaaaa Nazarudin!!! #eh

Begitulah yang terjadi di kalangan kawula muda-mudi, khususnya mudi di Indonesia dewasa ini. Ya, mereka (saya tidak menyebut kami) antusias sekali dengan kemunculan-kemunculan boyband Korea.
Makin mudah saja bagi para fans untuk “mendapatkan” mereka (ya, boyband-boyband itu) karena pada era saat ini segalanya semakin mudah dengan bantuan teknologi. Google, youtube, dan masih banyak lagi.

Baiklah, saya di sini bukan untuk membahas teknologi, fans, apalagi Nazaruddin.

Saya di sini untuk membunuhmu, Darkonda!!!

Ngelantur lagi.
Sudah-sudah.

Saya kisahkan bagaimana mulanya saya berinisiatif menuliskan postingan tentang boyband korea ini.

Dikisahkan, suatu malam (tadi malam tepatnya) seorang teman saya, si Rikiplik alias Ricky Febrian, yang katanya masih sodara jaaauuuuuuuuuuuuhhhh nya Rio Febrian me-request saya untuk menuliskan blog tentang mereka (ya, boyband-boyband Korea).

Seperti yang pernah saya postingkan di twitter, dimana saya pernah membahas tentang mereka (ya, boyband-boyband Korea itu). Bukan saya tidak suka, saya hanya kurang tertarik aja sama mereka (ya, boyband-boyband Korea itu). Inilah beberapa alasan mengapa saya kurang tertarik pada mereka (ya, boyband-boyband Korea itu) :

1. Mereka (ya, boyband-boyband Korea itu) memang rata-rata personilnya tampan, tetapi mereka memiliki wajah yang cenderung mirip-mirip, sehingga terkadang menyulitkan saya membedakan antara yang satu dengan lainnya.

2. Mereka (ya, boyband-boyband Korea itu) menanyi dengan bahasa Korea, entah apa yang diucapkannya.

3. Mereka (ya, boyband-boyband Korea itu) menyanyikan lagu sambil menari-nari kesana kemari, sehingga saya pusing lihatnya.

4. Saya tidak kenal mereka (ya, boyband-boyband Korea itu).

Kira-kira demikian. Oh iya. Saya punya sedikit cerita tentang teman saya, si Ai. Semasa SMA dia bisa dikatakan sangat anti pada mereka (ya, boyband-boyband Korea itu). Namun entah kentut darimana tiba-tiba si Ai jadi tergila-gila dan terlagi-lagi sama mereka (ya, boyband-boyband Korea itu) setelah ia berkecimpung di dunia perkuliahannya. Akankah saya mengalami nasib yang sama dengannya? Entahlah.



inilah sample dari mereka (ya, boyband-boyband Korea itu) yang saya unduh dari hasil penelusuran gambar di google dengan kata kunci "boyband Korea". Katanya sih ini Super Junior, ya?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS